Skandal Aplikasi SPMB Sulsel: Anggaran Miliaran, Kualitas Murahan?
Makassar, Sulawesibersatu.com – Polemik pengadaan layanan hosting dan aplikasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) kembali mengguncang Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Proyek yang digelontorkan dengan dana fantastis ini menuai kritik tajam karena dinilai tidak transparan, serta kualitas aplikasi yang jauh dari kata layak.
Koordinator Divisi Pengaduan Masyarakat dan Kebijakan Publik LSM PERAK Indonesia, Andi Sofyan, SH, mengungkap kejanggalan pengadaan tersebut. Ia menyoroti sikap Kepala Dinas Pendidikan Sulsel yang dinilai “main petak umpet” dalam memberikan penjelasan kepada publik.
> “Tahun lalu dia bilang aplikasi itu dari Pusdatin, padahal bukan. Sekarang entah dari mana lagi model aplikasinya. Bukannya memberi penjelasan, dia malah diam seribu bahasa,” sindir Sofyan, Minggu (20/4/2025).
Menurutnya, tampilan aplikasi SPMB yang sederhana tidak mencerminkan anggaran yang disebut-sebut mencapai lebih dari Rp1 miliar. Ia juga mempertanyakan biaya hosting yang dinilainya sangat tidak efisien jika dibandingkan dengan harga di pasaran.
> “Kalau beli hosting dan bikin aplikasi mandiri, biayanya tidak akan sebesar itu. Ini ada yang tidak beres,” tegasnya.
Senada dengan itu, Sekjen L-Kompleks, Ruslan Rahman, menyebut proyek aplikasi PPDB/SPMB ini sebagai “ritual tahunan pemborosan anggaran” yang terus berulang.
> “Setiap tahun masalahnya sama. Anggaran besar, hasilnya mengecewakan. Jangan hanya karena PPDB berjalan lalu dianggap sukses pendidikan kita,” kritik Ruslan.
Ia pun mendesak Gubernur Sulawesi Selatan untuk segera turun tangan dan mencopot Kepala Dinas Pendidikan sebagai bentuk komitmen terhadap perbaikan sistem pendidikan di Sulsel.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, SE, belum memberikan tanggapan resmi atas berbagai kritik yang dilayangkan. (TIM)
0 Response to "Skandal Aplikasi SPMB Sulsel: Anggaran Miliaran, Kualitas Murahan?"
Posting Komentar