LKBH Minasa Keadilan Desak Polres Takalar Serius Tangani Maraknya Geng Busur, Warga Semakin Resah

Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com – Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Minasa Keadilan menuntut agar Polres Takalar lebih serius dalam menangani maraknya aksi kekerasan yang melibatkan geng busur panah. Desakan ini datang setelah insiden pembusuran yang terjadi pada Kamis malam (27/3/2025), di depan Pengadilan Agama Biringbalang, yang menyebabkan seorang imam lingkungan, Baharuddin Daeng Sija, terluka di bagian perut.

Kejadian ini menambah panjang daftar aksi brutal yang dilakukan kelompok geng busur di wilayah Takalar, yang kini semakin mengkhawatirkan masyarakat. Ketua LKBH Minasa Keadilan, Muhammad Arsyad, SH, menyatakan bahwa kondisi ini sudah tidak bisa dibiarkan begitu saja. "Warga Takalar semakin resah dengan tingginya angka kriminalitas, khususnya pada malam hari, yang melibatkan senjata tajam seperti busur panah. Polres Takalar harus bertindak tegas untuk mengendalikan situasi ini," tegasnya.

Dalam pernyataannya, LKBH Minasa Keadilan meminta Polres Takalar tidak hanya mengungkap dan menangkap para pelaku, tetapi juga meningkatkan patroli rutin di titik-titik rawan. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemda dan Polres untuk memanfaatkan sistem pengawasan digital seperti CCTV yang sudah terpasang di beberapa ruas jalan Takalar. "Dengan adanya teknologi ini, kami yakin pihak kepolisian dapat lebih mudah menangkap pelaku dan mencegah aksi serupa," ujar Arsyad.

Dalam upaya menjaga keamanan, LKBH juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang. "Keamanan adalah tanggung jawab bersama, namun peran utama tetap ada pada aparat kepolisian untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Takalar," tambahnya.

Situasi ini jelas memunculkan kekhawatiran mendalam, namun dengan langkah tegas dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat, diharapkan Takalar dapat kembali menjadi wilayah yang aman dan bebas dari ancaman geng busur. (Rene Wijaya)

Share this post