Panasnya Aksi Protes Eksekusi Lahan di Makassar: Bentrokan Tandingan, Polisi Kerahkan 1.000 Personel!

Makassar, Sulawesibersatu.com – Sebuah drama tegang mewarnai Jalan AP Pettarani, Makassar, Kamis (13/2/2025) pagi, ketika ratusan aparat kepolisian dan tentara berhadapan langsung dengan sekelompok massa yang bersikeras menggagalkan eksekusi lahan yang melibatkan pengadilan. Ketegangan memuncak, membawa kota ini ke ambang kekacauan.

Massa yang sebagian besar berasal dari organisasi masyarakat (ormas), sejak dini hari sudah mempersiapkan perlawanan. Dengan penuh semangat, mereka membakar ban di tengah jalan, menghalangi petugas dan juru sita pengadilan yang hendak melakukan eksekusi. "Kami mempertahankan hak kami!" seru salah satu demonstran dengan penuh perasaan.

Namun, situasi semakin memanas saat massa mulai melemparkan batu ke arah petugas yang berusaha menjaga jalannya eksekusi. Sebagai respons, polisi dan tentara terpaksa menggunakan water cannon untuk membubarkan kerumunan. "Kami sudah memberi peringatan, tapi mereka tetap lempar batu, bakar ban, kami harus mengamankan lokasi dengan cara ini," jelas AKBP Darminto, Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar, dengan tegas.

Lebih dari 1.000 personel dikerahkan untuk memastikan proses eksekusi berlangsung tanpa gangguan. Meskipun sempat terjadi bentrokan, akhirnya massa mulai mundur, dan eksekusi lahan tersebut berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana pengadilan.

Namun, dibalik aksi tegang ini, banyak warga dan pihak terkait yang mempertanyakan keputusan pengadilan. Mereka merasa tindakan tersebut merugikan pihak yang seharusnya dilindungi, menambah deretan ketidakpuasan terhadap sistem hukum yang ada. Tak heran jika tensi di kota ini semakin tinggi, dengan pro dan kontra yang terus berkembang.

Makassar kini menjadi saksi dari sebuah aksi heroik yang melibatkan banyak pihak, yang mempertaruhkan banyak hal demi mempertahankan apa yang mereka anggap sebagai hak mereka. (MH)

Share this post