-->

Bendahara Desa Jipang Marah Besar Saat Dikonfirmasi Wartawan Terkait Proyek Dana Desa yang Diduga Bermasalah




Gowa sulsel, Sulawesibersatu.com – Kejadian tak biasa terjadi di Desa Jipang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, saat Bendahara Desa, Badollahi Sila, mengamuk ketika dikonfirmasi oleh wartawan mengenai dugaan markup anggaran pada proyek Dana Desa 2023. Proyek yang mencakup kegiatan pemasangan paving blok di Dusun Alluka Desa dengan panjang 100 meter dan lebar 3,5 meter ini dilaporkan bernilai Rp273.024.000,-.


Kemunculan dugaan markup ini semakin mencurigakan setelah batu prasasti yang terpasang di lokasi proyek mendadak dibongkar oleh pemerintah desa. Alasan yang disampaikan adalah kesalahan cetak pada batu prasasti tersebut, namun publik mempertanyakan apakah ada upaya untuk menutupi masalah yang lebih besar.


Sambil naik pitam, Badollahi Sila membantah tuduhan tersebut. Ia bahkan menantang wartawan untuk menunjukkan bukti laporan dari masyarakat yang menyebutkan adanya masalah dengan proyek tersebut. “Siapa wargaku, tidak ada wargaku disini yang pusing. Mana laporannya saya lihat, mana wargaku yang melapor?” kata Badollahi dengan nada tinggi.


Bendahara Desa yang dikenal cukup kontroversial ini juga menegaskan agar media tidak ikut campur dalam urusan desa, dan sempat mempertanyakan legalitas wartawan yang meliput dari luar Kabupaten Gowa. “Mana legalitas media itu? Saya tahu semuanya, jangan pura-pura mencari kesalahan orang!” ujar Badollahi dengan kesal.


Tanggapan Badollahi semakin mengarah pada pernyataan yang menunjukkan ketidaksukaan terhadap sorotan media luar daerah, yang ia anggap tidak berhak mengintervensi urusan desa. “Kampung ta mo diurusi pak jangan kampungnya orang,” tambahnya.


Di sisi lain, Badollahi juga mengklaim bahwa dia selalu menjaga transparansi dalam pengelolaan keuangan desa. “Kami selalu mempublikasikan penggunaan dana, semua pekerjaan sudah diperiksa inspektorat dan tidak ada masalah,” klaimnya.


Namun, sikap arogan yang ditunjukkan oleh Badollahi justru mencoreng citra desa yang seharusnya terbuka dan transparan dalam mengelola anggaran negara. Reaksi keras terhadap media menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pengawasan dan transparansi dalam proyek-proyek yang dibiayai dengan uang negara.


Yang lebih menarik lagi, Badollahi menyebutkan bahwa dia memiliki dukungan dari LSM dan wartawan di wilayahnya. Hal ini menambah kesan bahwa masalah ini lebih kompleks dan terkait dengan berbagai jaringan yang mungkin saling melindungi.


Kejadian ini mengundang perhatian masyarakat luas, terutama mengenai pentingnya pengawasan terhadap penggunaan dana desa agar tidak disalahgunakan, serta bagaimana seharusnya aparat desa menghadapi media yang melakukan fungsi kontrol. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bendahara Desa Jipang Marah Besar Saat Dikonfirmasi Wartawan Terkait Proyek Dana Desa yang Diduga Bermasalah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel