-->

PMT Ibu Hamil dan Balita di Puskesmas Lawa Diduga Tak Sesuai Juknis, Stunting Terancam Meningkat




Muna Barat Sultra, Sulawesibersatu.com - Puskesmas Lawa, Kabupaten Muna Barat (Mubar), kembali menjadi sorotan setelah dugaan ketidaksesuaian dalam pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita. Ketua Lembaga Pemerhati Perempuan dan Anak, Hasana, menilai bahwa pengelolaan PMT di wilayah tersebut tidak serius dan berisiko memperburuk masalah stunting yang sudah menjadi perhatian nasional.


Menurut Hasana, pemberian PMT di Puskesmas Lawa hanya berlangsung selama dua bulan, padahal sesuai petunjuk teknis (juknis), PMT untuk ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) harus diberikan selama 120 hari, sementara untuk balita yang stunting atau kekurangan gizi, durasi pemberiannya juga lebih panjang. “Ini jelas melanggar aturan. Kalau tidak bisa menjalankan program dengan serius, pemangku jabatan sebaiknya mundur,” tegasnya.


Fakta di lapangan semakin mengkhawatirkan, karena beberapa ibu hamil dan balita yang menerima PMT tidak mengalami peningkatan berat badan sesuai harapan. Salah seorang warga, Sarti, mengungkapkan bahwa dirinya hanya menerima PMT selama 60 hari, padahal kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil dan balita sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.


Kepala Bidang Kesmas, Nur Aeni Baking, menjelaskan bahwa pemberian PMT memang sudah diatur dalam juknis Kemenkes, di mana ibu hamil yang KEK harus menerima PMT selama 120 hari, sementara balita yang mengalami kekurangan gizi diberikan PMT selama 28 hingga 56 hari, tergantung kondisi mereka. Namun, ia membenarkan bahwa di Puskesmas Lawa, pemberian PMT hanya berlangsung selama 60 hari, jauh dari ketentuan yang ada.


Pemberian makanan tambahan yang mengandung gizi tinggi, seperti protein, vitamin, dan mineral, seharusnya menjadi upaya konkret dalam menanggulangi stunting di wilayah tersebut. Jika masalah ini terus dibiarkan, angka stunting di Kabupaten Muna Barat, bahkan di tingkat nasional, diprediksi akan terus meningkat, menghambat pencapaian Indonesia Emas 2045.


Dengan kondisi ini, banyak pihak berharap agar pihak berwenang segera menindaklanjuti masalah ini agar program PMT bisa berjalan sesuai dengan juknis dan memberikan manfaat maksimal untuk ibu hamil dan balita di Muna Barat. (MH/AN)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "PMT Ibu Hamil dan Balita di Puskesmas Lawa Diduga Tak Sesuai Juknis, Stunting Terancam Meningkat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel