Suhartina Bohari: "Hantu Tak Sama dengan Setan, Saya Korban Manipulasi Politik"
Maros, Sulawesibersatu.com - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Maros, Suhartina Bohari, menanggapi pernyataan anggota DPRD Maros, Marjan Masere, yang menuduhnya terlibat dalam dugaan penghinaan terhadap pemilih kotak kosong. Suhartina menyebut dirinya sebagai korban dari situasi politik yang sarat manipulasi, menjelaskan perbedaan signifikan antara istilah 'hantu' dan 'setan' dalam konteks pernyataannya.
Kasus ini bermula dari pernyataan Marjan yang menyebut pemilih kotak kosong sebagai "manusia berwujud setan." Ia mengklaim pernyataan tersebut berakar dari ucapan Suhartina dalam sebuah podcast, di mana Suhartina mengibaratkan kotak kosong sebagai hantu. Menanggapi hal ini, Suhartina menjelaskan bahwa penggunaan istilah tersebut mengandung makna yang sangat berbeda.
"Hantu biasanya merupakan roh manusia yang tidak tenang, sementara setan adalah makhluk jahat yang memiliki tujuan untuk menyesatkan manusia. Perbandingan ini jelas menunjukkan bahwa hantu memiliki konotasi yang lebih netral, bahkan dapat dianggap sebagai simbol dari persoalan yang belum terselesaikan. Sedangkan setan, dengan segala keburukannya, sering kali membawa pengaruh negatif," ujar Suhartina, Jumat (1/11/2024).
Suhartina menegaskan bahwa pernyataannya tentang kotak kosong sebagai hantu merupakan ungkapan yang mendukung transparansi dalam pemilu. "Saya berbicara sebagai ketua Golkar Maros dan mendukung pasangan calon nomor urut 2. Saya tidak pernah berniat merendahkan pendukung kotak kosong. Mereka hanya memanfaatkan potongan ucapan saya untuk kepentingan politik mereka," tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa istilah 'hantu' yang digunakannya dalam podcast tidak sama dengan kata 'setan' yang disampaikan oleh Marjan. "Hantu mungkin mengindikasikan adanya hal-hal yang perlu diselesaikan, sedangkan setan mencerminkan sesuatu yang bersifat merusak. Jadi, mengapa harus disamakan?" tanya Suhartina dengan nada tegas.
Marjan, yang merupakan legislator dari Fraksi PAN, membela pernyataannya dengan menyatakan bahwa ia hanya mengutip ucapan Suhartina. "Pernyataan saya berdasarkan podcast Ibu Wabup. Jika saya sampaikan utuh, tidak ada niat menghina," kata Marjan.
Situasi ini telah menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat menjelang Pilkada Maros 2024. Suhartina berharap agar masyarakat dapat memahami perbedaan istilah tersebut dan tidak terjebak dalam manipulasi politik. "Saya ingin masyarakat melihat kebenaran, bukan versi yang dipotong-potong demi kepentingan politik tertentu," tutupnya.
Dengan penjelasan ini, Suhartina berharap masyarakat akan lebih cerdas dalam menyikapi pernyataan yang beredar dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang sengaja diciptakan untuk mendiskreditkan dirinya.(red - AZ)
0 Response to "Suhartina Bohari: "Hantu Tak Sama dengan Setan, Saya Korban Manipulasi Politik""
Posting Komentar