Skandal Korupsi Dana Hibah KONI Makassar: Dua Event Organizer Jadi Tersangka, Sorotan Terus Meluas
Makassar, Sulawesibersatu.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar kembali mengguncang dunia olahraga dengan membongkar skandal besar di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar. Dua nama baru, HH dan JTU, kini menjadi sorotan utama setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2022-2023.
Mereka bukan pejabat tinggi atau pengurus utama, melainkan event organizer (EO) yang sebelumnya berperan dalam meriahkan acara olahraga besar di Makassar. HH dan JTU adalah otak di balik suksesnya Malam Juara 2022, Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2023, dan Kampung Atlet 2023. Namun, gemerlapnya acara tersebut kini ternoda oleh dugaan penyalahgunaan dana yang seharusnya digunakan untuk kemajuan atlet dan olahraga di kota tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif oleh Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejari Makassar pada Jumat, 14 Februari 2025, keduanya resmi menyandang status tersangka. Tak lama setelah itu, mereka digiring menuju Rutan Kelas 1 Makassar, meninggalkan panggung yang dulu mereka tata dengan gemerlap cahaya dan sorak sorai.
Namun, kasus ini tidak berhenti di HH dan JTU. Sejak penyelidikan dimulai, Kejari Makassar telah menetapkan lima tersangka, termasuk Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto, dan dua pengurus lainnya, yang kini menghadapi dakwaan yang sama. Mereka diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) subsider Pasal 3 juncto Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun.
Yang menjadi pertanyaan besar kini adalah ke mana aliran dana hibah tersebut? Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas atlet dan kemajuan olahraga Makassar justru diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi. Kejari Makassar terus menyelidiki aliran dana tersebut, berharap dapat mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat dalam pusaran korupsi ini.
Di tengah perjuangan para atlet yang berlatih dengan keringat dan semangat, skandal ini memunculkan ketidakpercayaan yang semakin dalam terhadap pengelolaan dana hibah olahraga. Sementara itu, publik berharap agar proses hukum berjalan transparan dan tegas, dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Skandal ini menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga Makassar, mengingat pentingnya integritas dalam mengelola dana publik yang seharusnya digunakan untuk kemajuan dan prestasi. Kini, sorotan tidak lagi tertuju pada gemerlapnya acara, tetapi pada penyidikan yang terus mengungkap fakta-fakta tersembunyi di balik layar. (MH)
0 Response to "Skandal Korupsi Dana Hibah KONI Makassar: Dua Event Organizer Jadi Tersangka, Sorotan Terus Meluas"
Posting Komentar