Kisruh di Kampung Parang, Ratusan Warga Tuntut Kepala Lingkungan Mundur

Gowa Sulsel, Sulawesibersatu. com - Ratusan warga di Lingkungan Kampung Parang, Kelurahan Lembang Parang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, pada Rabu (5/2/2025), menandatangani petisi untuk mendesak pergantian Kepala Lingkungan, Abdul Razak Daeng Laja. Petisi ini muncul setelah warga merasa tidak puas dengan kinerja kepala lingkungan yang dinilai tidak mampu menjaga kerukunan dan kedamaian di masyarakat.

Masyarakat mengungkapkan bahwa Daeng Laja sering kali mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak pantas diucapkan kepada warga dan mengambil keputusan secara sepihak tanpa musyawarah. Salah satu warga yang ikut menandatangani petisi mengaku sering mendengar perkataan tidak sopan yang membuat suasana menjadi tidak nyaman.

"Keputusan diambil tanpa melibatkan warga, bahkan seringkali menguntungkan dirinya sendiri," ujar warga yang tidak ingin disebutkan namanya. Masalah lain yang menjadi keluhan adalah lambannya penyelesaian administrasi tanah yang berlarut-larut, baik untuk warga setempat maupun pendatang yang membeli tanah di kampung tersebut.

Tidak hanya itu, dugaan adanya permintaan uang di luar ketentuan dalam pengurusan administrasi juga semakin memperburuk citra kepala lingkungan. Warga merasa dirugikan karena janji-janji untuk menyelesaikan urusan administrasi tidak pernah terealisasi.

Gunawan, seorang Penggiat Demokrasi Kabupaten Gowa, menilai bahwa kepemimpinan yang baik harus mampu menciptakan suasana yang aman dan damai, serta menjaga norma kesopanan, agama, dan hukum. Jika dugaan tindakan kasar dan penyalahgunaan jabatan terbukti, Gunawan menegaskan bahwa hal tersebut sudah melanggar aturan yang ada.

"Jika terbukti, maka Kepala Lingkungan telah melanggar kewajibannya sesuai dengan Perda Kabupaten Gowa Nomor 4 Tahun 2011," kata Gunawan. Ia juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang lebih tinggi, seperti Lurah Lembang Parang dan Camat Barombong, turut bertanggung jawab atas masalah ini.

Warga berharap, agar masalah ini segera ditanggapi oleh pihak terkait, untuk menghindari gejolak lebih lanjut di tengah masyarakat Kampung Parang. (TIM)

Share this post